Popular Post

Archive for 2011

proses terjadi nya tenaga dalam(salah satu nya prana sakti)

By : teluk nibung

Pada dasarnya setiap orang memiliki apa yang disebut dengan tenaga dalam, hanya saja mereka tidak mengetahui bagaiman cara membangkitkan atau mengembangkannya. Tenaga dalam itu sudah ada sejak manusia dilahirkan. Tetapi tenaga itu masih pasif dan sewaktu-waktu akan bangkit bila orang tersebut dalam keadaan panik, tidur berjalan, terhipnotis atau ketakutan yang luar biasa.

Manusia memiliki unsur kimia tubuh (Body Chemistry) yang bernama ATP (Adenosin Tri Phosphate). ATP ini dapat berubah menjadi energi melalui proses metabolisme tubuh. Secara sederhana dapat ditulis sbb :


O2 + ATP + Glikogen Energi


ATP berfungsi sebagai energi cadangan. Misalnya, setelah kita berolahraga dan kecapaian kemudian bila diistirahatkan sejenak maka tubuh kita akan pulih kembali. Energi yang dihasilkan oleh ATP dalam keadaan sehari-hari berupa panas tubuh, membantu lancarnya penyaluran adrenalin, menghidupkan kimia tubuh untuk membentuk kekebalan tubuh (zat antibodi), menghidupkan aktifitas pencernaan dan menghidupkan semua aktifitas organ dalam tubuh manusia. Berdasarkan penelitian, manusia dalam kehidupan sehari-hari hanya menggunakan sekitar 2,5% dari seluruh fasilitas energi tubuhnya. Sedangkan yang 97,5% lainnya tersembunyi sebagai cadangan di ulu hati.


Permasalahannya adalah bagaiman cara mengoptimalkan dan membangkitkan energi yang tersimpan itu agar dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Manusia jika mampu meningkatkan kekuatannya sebesar 0,1-0,3% (sehingga menjadi 2,6-2,8%) dapat membunuh seekor kuda dalam sekali pukul atau dapat mematahkan lima batang kikir baja yang ditumpuk, memecahkan batu kali pun bukan halangan bagi yang memiliki tenaga dalam.


Tenaga dalam atau energi cadangan adalah suatu energi yang berpusat pada syaraf-syaraf di sekitar ulu hati dan setelah dibangkitkan akan berkumpul pada salah satu bagian tubuh yang disebut dengan solar plexus atau kundalini. Menurut berbagai sumber,kundalini merupakan bagian dari tubuh manusia yang berbentuk 31⁄2 lingkaran, terdapat diantara tulang ekor dan kemaluan di bawah pusar. Bentuknya seperti ular yang sedang bergulung atau melingkar. Jadi dalam hal ini perlu dijelaskan bahwa sumber tenaga dalam adalah ulu hati, bukan solar plexus seperti anggapan orang selama ini. Padahal solar plexus adalah tempat berkumpulnya energi cadangan tersebut setelah dibangkitkan.


Solar Plexus/Chakra

     

Satu-satunya jalan ialah dengan cara mengubah pernafasan biasa menjadi pernafasan spesial, yaitu dengan mengoptimalkan oksigen yang masuk jangan sampai terbuang percuma sedangkan untuk bagian lain harus seimbang. Untuk membangkitkan energi cadangan secara cepat, oksigen harus diputarkan secara cepat pula ke seluruh tubuh dan membuang gas beracun CO2 secara cepat. Karena itu, saat membuang nafas badan harus dikejangkan. Dengan pengejangan tubuh, oksigen akan berputar membentuk pusaran energi yang menyerap seluruh energi di tubuh yang tersebar dan tersembunyi. Sedangkan pembuangan gas beracun dilakukan dengan cara membuang nafas melalui mulut. Bila kedua hal tersebut dilakukan maka oksigen yang berputar di dalam tubuh kita adalah oksigen bersih tanpa CO2. Ini salah satu rahasia juga, mengapa orang-orang yang mempelajari tenaga dalam secara benar selalu sehat dan jarang sakit.

                                                       Fungsi dari tenaga dalam;


  1. Tenaga fisik menjadi jauh lebih kuat
2.Untuk mempertajam panca indera.                                              
3. Untuk membangkitkan indera keenam.
4. Untuk menghancurkan benda-benda keras.
5. Untuk meringankan tubuh.
6. Untuk memperkuat memori otak.
7. Untuk meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh terhadap serangan fisik dan serangan penyakit.
8. Untuk memperkuat benda lemas.
9. Untuk Telekinetik/menggerakkan benda dari jarak jauh


source: http://howto-bagaimana.blogspot.com/2010/02/proses-terjadinya-tenaga-dalam.html
 

resiko yang fatal pada penggunaan ponsel yang terus menerus

By : teluk nibung
      Tidak bisa dipungkiri bahwa telepon seluler (ponsel) telah banyak menghadirkan berbagai kemudahan dalam hidup manusia. Meski banyak diperdebatkan, banyak kalangan khawatir akan dampak negatif dari radiasi yang ditimbulkan.
Penelitian terbesar yang pernah dilakukan tentang bahaya ponsel telah membantah adanya risiko kanker otak pada penggguna ponsel. Penelitian yang dilakukan sendiri oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) tersebut menunjukkan risikonya tidak terlalu besar untuk dikhawatirkan.

Namun penelitian terbaru di India kembali menegaskan adanya ancaman kanker terutama pada anak dan remaja. Sang peneliti, Prof Girish Kumar bahkan mengatakan bahaya radiasi juga terdapat di sekitar menara Base Transceiver Station (BTS).
"Satu BTS bisa memancarkan daya 50-100W. Negara yang punya banyak operator seluler seperti India bisa terpapar daya hingga 200-400W. Radiasinya tak bisa dianggap remeh, bisa sangat mematikan," ungkap Prof Kumar.

Dikutip dari DNAindia, berikut ini sejumlah dampak negatif yang bisa ditimbulkan akibat radiasi yang berlebihan dari ponsel dan menara BTS:

1. Risiko kanker otak pada anak-anak dan remaja meningkat 400 persen akibat penggunaan ponsel. Makin muda usia pengguna, makin besar dampak yang ditimbulkan oleh radiasi ponsel.
2. Bukan hanya pada anak dan remaja, pada orang dewasa radiasi ponsel juga berbahaya. Penggunaan ponsel 30 menit/hari selama 10 tahun dapat meningkatkan risiko kanker otak dan acoustic neuroma (sejenis tumor otak yang bisa menyebabkan tuli).
3. Radiasi ponsel juga berbahaya bagi kesuburan pria. Menurut penelitian, penggunaan ponsel yang berlebihan bisa menurunkan jumlah sperma hingga 30 persen.
4. Frekuensi radio pada ponsel bisa menyebabkan perubahan pada DNA manusia dan membentuk radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas merupakan karsinogen atau senyawa yang dapat memicu kanker.
5. Frekuensi radio pada ponsel juga mempengaruhi kinerja alat-alat penunjang kehidupan (live saving gadget) seperti alat pacu jantung. Akibatnya bisa meningkatkan risiko kematian mendadak.
6. Sebuah penelitian membuktikan produksi homon stres kortisol meningkat pada penggunaan ponsel dalam durasi yang panjang. Peningkatan kadar stres merupakan salah satu bentuk respons penolakan tubuh terhadap hal-hal yang membahayakan kesehatan.
7. Medan elektromagnet di sekitar menara BTS dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya tubuh lebih sering mengalami reaksi alergi seperti ruam dan gatal-gatal.
8. Penggunaan ponsel lebih dari 30 menit/hari selama 4 tahun bisa memicu hilang pendengaran (tuli). Radiasi ponsel yang terus menerus bisa memicu tinnitus (telinga berdenging) dan kerusakan sel rambut yang merupakan sensor audio pada organ pendengaran.
9. Akibat pemakaian ponsel yang berlebihan, frekuensi radio yang digunakan (900 MHz, 1800 MHz and 2450 MHz) dapat meningkatkan temperatur di lapisan mata sehingga memicu kerusakan kornea.
10. Emisi dan radiasi ponsel bisa menurunkan kekebalan tubuh karena mengurangi produksi melatonin. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan tulang dan persendian serta memicu rematik.
11. Risiko kanker di kelenjar air ludah meningkat akibat penggunaan ponsel secara berlebihan.
12. Medan magnetik di sekitar ponsel yang menyala bisa memicu kerusakan sistem syaraf yang berdampak pada gangguan tidur. Dalam jangka panjang kerusakan itu dapat mempercepat kepikunan.
13. Medan elektromagnetik di sekitar BTS juga berdampak pada lingkungan hidup. Burung dan lebah menjadi sering mengalami disorientasi atau kehilangan arah sehingga mudah stres karena tidak bisa menemukan arah pulang menuju ke sarang.

History of Tanjungbalai

By : teluk nibung
Travelling Sultan Aceh "Iskandar Muda" Johor and Malacca to the year 1612 can be said as the beginning of history. In travel, the group of Sultan Iskandar Muda rest in the upstream area of a river which was then called Asahan. Travel on to a "Tanjung" which is a meeting between the river with the river Asahan glare, and meet with “Raja Simargolang”. There is also Sultan Iskandar Muda up a yard as the "Central" to the face, which then developed into villages. Long run hall that was built because the call on a strategic place as a haven or a small place through people - people who want to travel to River upstream glare. That place and named "Kampung Tanjung" and the usual call center "in Tanjung." It was becoming increasingly crowded and developed into a country.
Current Addul Jalil Sultan coronation as king of the kingdom's first Asahan on 27 December 1620, this event and then set as the "Anniversary Tanjungbalai City" with the decision of the DPRD Tanjungbalai City Tax: 4/DPRD/TB/1986 Date 25 November 1986.
The inauguration Sultan Abdul Jalil Sultan Asahan as the first with the title of Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah. His father is the Sultan Alaiddin sovereign Johan Mahkota Alam (Alaiddin Riayat Syah Sultan Al Qahhar, "the Sultan of Aceh to XIII ruled that since year 1537 - 1568), while his mother is Siti Selendang Purple Moon, a child of the King Pinang Awan the title" Tuan Guru deadt in Cashew "(Pinang Awan located in Kabupaten Labuhan Batu) who died in the war in Aceh when the lands conquered in the small coastal North Sumatra Purple Siti and her son was brought to Aceh and married with the Sultan Alaiddin.
In historical records, the Kingdom of Asahan never be governed by the king of the eight people since the first king of Sultan Abdul Jalil in the year 1620 up to Syaibun Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah year 1933.
12 September 1865, over Asahan successfully mastered the Netherlands. Since then, the powers held by the Dutch government. The power of government in the Netherlands Asahan / Tanjung Balai led by a controller, which is strengthened with Gouverments Besluit 30th September 1867, number 2 on the formation of Cambodgien Asahan which is located in Tanjung Balai and zoning of government divided into three, namely:
1) Onder Afdeling Batubara
2) Onder Afdeling Asahan
3) Onder Afdeling Labuhan Batu
On 15 June 1933, Tengku Saibun ditabalkan become Sultan Asahan Saibun with the title Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah in the City Palace of King Indra Sakti, Tanjung Balai. (Now the name of Sand Field) his wife, Tengku Tengku Nurul Asikin bint Al Hajj Rahmad Bedagai, inauguration as Tengku Suri (Tengku Permaisuri) Asahan Affairs, on 17 June 1933. Syaibun Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah deads on 17 April 1980 in Singapore and to buried in the complex Mesjid Raya Tanjungbalai.
Growth and development of the city was founded as Tanjungbalai since Gementee based Besluit GG June 27, 1917 with No Stbl.1917. 284, the City Tanjungbalai as a port city and the entrance to the Asahan become important means for development of the Dutch economy.
To expedite the plantations, airlines’s Netherlands opened an office in the city Tanjungbalai include: office KPM, Borsumeij and others, then the start of XX century European nations to stay settled in the city Tanjungbalai. Assistant Resident van Asahan in Tanjungbalai and because of occupation and act as the Chairman of the Board of Mayor (Voorzitter van den Gemeen-teraad). As a port city and the Resident Assistant position, Tanjungbalai is also the Sultan of the Kingdom Asahan.
The occurrence of anti-folk movement of the more noble merebak and republican leaders menahannya no power, until the Social Revolution tercetuslah where kings and their families were killed with a cruel and property seized. The most terrible violence in the history of going over in March 1946 in Asahan and Malay kingdoms in Labuhan Batu, such as Kualuh, Panai and Pinang City. Its the king's palace and the king-king was killed.
In Asahan, most of the King family were killed, but Sultan Saibun safely and submit themselves to the Government of the Republic of Indonesia on Pematang Siantar. He mangkat in Singapore on 6 April 1980.
At the time Gementee Tanjungbalai founded on Besluit GG No. 284/1917, Tanjungbalai area is 106 Ha. Top Regent approval through Asahan declaration on 11 January 1958 No. 260 areas are excluded (by Stbl. No. 1917. 641) is returned to the original limit, which will be of 200 Ha.
Followed with the Emergency Law No discharge. 9 1956, No 1956 Country sheets. 60 name Hamintee Tanjungbalai replaced by a Small Town-hall and Tanjung Position Mayor separate from Regent Asahan based on Ministry of Home Affairs letter dated 18 September 1956 No. U.P. 15 / 2 / 3. Then with the Law. 1 Year 1957 the City changed to Small Tanjungbalai municipal Tanjungbalai.
The Head of Area 13 that had led the City of Tan-Year jungbalai since 1956 until now, namely:
1. Dt. Edwarsyah Syamsura [1956 - 1958]
2. Wan Wasmayuddin [1958 - 1960]
3. Zainal Abidin [1960 - 1965]
4. Syaiful Alamsyah [1965 - 1967]
5. Anwar Idris [1967 - 1970]
6. Naga Patuan Nasution [1970 - 1975]
7. H. Bahrum Damanik [1975 - 1980]
8. Drs. H. Gani Ibrahim [1980 - 1985]
9. Ir. H. Marsyal Hutagalung [1985 - 1990]
10. H. Bachta Nizar Lubis, SH. [1990 - 1995]
11. Drs. H. Abdul Muis Dalimunthe [1995 - 2000]
12. dr. H. Sutrisno Hadi, Sp.OG [2000 - 2005] and Mulkan Sinaga as Deputy Mayor.
13. DR. H. Sutrisno Hadi, Sp.OG dn [2005 - 2010] and Drs. H. THAMRIN MUNTHE, M. Hum as Deputy Mayor
14. Drs. H. THAMRIN MUNTHE, M. Hum (2010 – 2015) and Drs. Rolel Harahap as Deputy Mayor
At first, Tanjungbalai City expanded from only 199 Ha. (2 km ²) to 60 km ², this city had been the most populous city in Southeast Asia with a population of approximately 40,000 people with a population of approximately 20,000 people per km ². Tanjungbalai City eventually expanded to ± 60 km ² with the rising of the Republic of Indonesia Government Regulation No. 20 of 1987, about changes in city boundaries and Tanjungbalai Asahan District, Tanjungbalai city consisted of 5 District.
Rising Tanjungbalai City Regional Regulation No. 4 / 2005 dated 4 August 2005 on the establishment of District Datuk Bandar Timur and number 3 in 2006 on 22 February 2006 about creating villages in the District of South Johor Datuk Bandar, the region of Tanjungbalai to 6 District and 31 villages.
The District is in the City Tanjungbalai are as follows: 1. Kecamatan Datuk Bandar.2. Kec Datuk Bandar Timur. 3. Kec Tanjungbalai South. 4. Kec Tanjungbalai North. 5. Kec Sei Tualang Raso. And 6. Kecamatan Teluk Nibung. Tanjungbalai city is located between 2 ° 58 'N and 99 ° 48' BT, with a total area 60,529 km ² (6,052.9 ha.) Distance of 180 km from the capital city of the Province, surrounded by Regency Asahan with boundaries as follows:
1. The Southern District Simpang Empat Asahan.
2. The North with District Tanjungbalai Asahan.
3. The Eastern with District of Sei Kepayang Asahan.
4. The Western wih District Simpang Empat Asahan.
Each year at the end of the year in the Field of Sultan Abdul Jalil Rahmatsyah, held "Kerang party" to commemorate the Anniversary of Tanjungbalai.
On Thursday, 5 June 2008, the President of the Republic of Indonesia to present trophies Adipura to Tanjungbalai City, in the Small City Category in the Environment Day commemoration as the Year 2008 at the State Palace Jakarta.

Search of reading :
www.Tanjungbalai.co.cc

Pengertian jurnal online

By : teluk nibung
Dengan adanya kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi, jarak, ruang, waktu menjadi

hampir tidak ada batasan. Hal inipun telah mengubah pola prilaku pengguna perpustakaan dalam mencari informasi. Pengguna membutuhkan informasi terkini yang bias di peroleh dengan cara yang cepat. Salah satu solusi bagi perpustakaan dalam melayani serta memenuhi akan kebutuhan informasi pengguna adalah dengan menyediakan koleksi jurnal elektronik.
Jurnal online menurut LIPI adalah “sarana berbasis web untuk mengelola sebuah jurnal ilmiah maupun non-ilmiah, Sarana ini disediakan sebagai wadah bagi pengelola, penulis dan pembaca karya-karya ilmiah”.
(http://www.jurnal.lipi.go.id/utama.cgi?bantuan).

Sementara itu Bradley (1999 : 86) menyatakan “…online journals in connection with databases which can be accesed via the internet…”, yang dapat diartikan bahwa jurnal online ini pada dasarnya adalah suatu jurnal yang dikonversi ke bentuk digital dan ditempatkan pada database yang hanya bias diakses melalui internet.

Pada dasarnya jurnal hanya suatu majalah yang terbit secara berkala menyajikan berbagai macam informasi ilmiah dalam bidang-bidang ilmu pengetahuan. Penyajian jurnal sebelum era digital ialah masih dalam bentuk cetak seperti halnya sebuah buku. Sehingga, dapat dikatakan bahwa pada awalnya jurnal belum memiliki varian yang lain dalam hal bentuk penyajiannya.
Namun seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan computer dimana segala sesuatu pada tingkat tertentu maupun digitalisasi, maka jurnalpun dimungkinkan untuk terbit secara online.
Jurnal yang telah didigitalisasi atau yang sering disebut dengan jurnal elektronik yang hanya tersedia pada basis world wide web (web), sehingga dalam pemanfaatannya pengguna harus terlebih dahulu mengakses database penerbit melalui situs mereka di internet, kemudian melakukan download pada file artikel jurnal yang telah dibeli. File tersebut dapat dibuka secara online ataupun disimpan terlebih dahulu untuk kemudian dicetak.
sumber : http://www.fifinhidayat.co.cc

- Copyright © rudy fadillah foto - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -